"Jangan nyari kos2an cowok di Ciwaru, berat. Kamu tidak akan kuat, biar aku saja".
Kira-kira seperti itulah kutipan Dilan ketika mencari kos2an cowok di Ciwaru. Jadi, begini ceritanya;
Kita bertiga sudah sepakat akan mencari kos2an di Ciwaru pada tanggal 29 Januari 2018. Tetapi salah seorang dari kami tidak bisa ikut karena kakeknya sedang sakit parah, sebut saja namanya Sultan. Jadi kami hanya berdua, Aku dan Ocit. Awal perjalanan, kami tersesat disana. Kami berjalan dengan gontai, berharap menemukan supermarket.
"Tempat ini seperti labirin!" gerutu Ocit.
Aku sebisa mungkin untuk tetap tenang, meskipun kami kehabisan bahan makanan, dehidrasi bahkan hipotermia akut. Baiklah, itu terlalu berlebihan. Itu semua hanya khayalanku saja.
Aku mandi sekitar pukul 07.00 WIB, dilanjutkan sarapan dengan nasi uduk dan segelas teh manis hangat. Lalu dianterin abangku ke jembatan penyebrangan di salah satu mall yang terletak di daerah tempat tinggalku (baca: TangCity).
Aku menunggu bus sekitar 15 menit lamanya. Setelah bus dengan jurusan daerah yang aku tuju datang, aku melangkahkan kakiku menaiki bus tersebut seraya merapal doa.
Hal ini dikarenakan bus yang aku tumpangi dijuluki Si Gesit Merah. Nama ini diambil karena laju kendaraan yang amat gesit serta warna dominan pada bus tersebut, yaitu berwarna merah.
Karena kelamaan di rumah, aku jadi kaget naik bus. Aku merasakan bahwa bus ini cepat, bukan, tapi cepat sekali. Aku mencoba menggenggam pegangan yang ada di kursi.
Namun setelah beberapa lama, aku mulai terbiasa. Seperti layaknya kebanyakan orang di bus, kemudian aku tidur. Tentunya tidur dengan menggunakan masker. Kalian enggak mau kan jadi emotikon pacman. :v
Sesampainya di Pakupatan, aku naek angkot lagi menuju Ciwaru. Ya walaupun abangnya cuma mau sampe WarJok (Warung Pojok). Yang penting sampai, batinku. Aku berjalan pelan menuju Alfamart, dan dia disana sudah duduk manis, sibuk dengan gawainya. Aku bersalaman dengannya kemudian dilanjutkan dengan berbasa basi.
Baru beberapa detik aku duduk dan dia langsung bilang, "Ayo! Kita cari dimana dulu?".
"Sabar! Gue baru sampe," jawabku kesal.
Biasa, orang Indonesia. Basa basi busuk dulu. Selang beberapa menit, setelah basa basi dan bermain game sebentar. Gue chat "abdi dalem" yang mempunyai informasi mengenai kos2an cowok di Ciwaru. Sialnya, dia terjebak macet. Yaudah, dengan inisiatif kita, akhirnya kita cari terlebih dahulu.
Aku pikir ini akan mudah, sama seperti di Pakupatan. Tapi kenyataan berkata lain. Ini lebih seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Gue sudah lelah berjalan kesana kemari mengikuti insting dan arah angin.
Aku dan Ocit banyak menemukan kos2an/kontrakan, tapi kebanyakan kos2an/kontrakan tersebut untuk cewek/perempuan. Sebenarnya ada satu orang yang memperbolehkan cowok dan cewek untuk ngekos, tetapi sudah diisi oleh orang lain.
Hmm, I just thinking that's my fault! Coba saja jika aku lebih cepat mencarinya. Ya, nasi sudah menjadi bubur. Tinggal kasih suwiran ayam, bawang goreng, daun seledri, cakwe dan kerupuk.
Tidak bisa dikembalikan seperti semula. Kau hanya bisa menghiasnya secantik mungkin. Hingga bubur tersebut menjadi tidak terlalu tidak enak.
Aku tidak tahu ini berlebihan atau tidak, tapi ibu jari kakiku sakit. Aku juga sudah lupa udah berapa meter, bahkan kilometer kita berjalan tetapi kami belum membuahkan hasil.
Semoga kami segera dipertemukan dengan kos2an/kontrakan di Ciwaru. Aamiin.
Akhir kata, Aku mengutip salah satu guru mata pelajaran Sejarah Umum di SMA-ku.
Bagaimana nanti? Atau nanti bagaimana?
Make your choice!
-Bu Dorkas Silaban
Sadisss wkwkwkk ntapss nih panutan q
ReplyDeleteBantu share dong!
ReplyDeleteGue bilang apa.
ReplyDeleteGue bilang apa.
ReplyDeleteSorry bukan nya sok tau atau gimana, tapi sudut pandang satu dari awal tulisan sampe akhir harus tetep sama jadi klo lu mau pake aku ya dari awal sampe akhir tetep pake aku, ga dicampur pake gue kecuali klo lu nyantumin percakapan gitu
ReplyDeleteSorry bukan nya sok tau atau gimana, tapi sudut pandang satu dari awal tulisan sampe akhir harus tetep sama jadi klo lu mau pake aku ya dari awal sampe akhir tetep pake aku, ga dicampur pake gue kecuali klo lu nyantumin percakapan gitu
ReplyDeleteOke, makasih.
DeleteMungin ini semua terjadi karena rencana tuhan supaya kita mondok di pesantren belakang kampus. Wkwkw
ReplyDeleteMungkin...
Delete