Skip to main content

Review Film Maze Runner: The Death Cure




Finally, gue bisa tidur dengan tenang. Oke ini lebay, wkwk. Gue udah nonton semua trilogi Maze Runner. Karena The Death Cure merupakan film ketiga/terakhir dari rangkaian Maze Runner. Jadi gue (usahakan) bikin resensi atau biasa disebut rangkuman singkat tanpa mengubah inti suatu cerita dari ketiga film tersebut. Tentunya dengan gaya tulisan (sudut pandang) gue sendiri.

Jadi, trilogi (tri: tiga) Maze Runner adalah serangkaian buku fiksi ilmiah distopia dewasa yang ditulis oleh penulis Amerika bernama James Dashner.

Pasti elu bertanya-tanya apa itu distopia. Nih, gue kasih penjelasannya dari KBBI nih. Distopia adalah tempat khayalan yang segala sesuatunya sangat buruk dan tidak menyenangkan serta semua orang tidak bahagia atau ketakutan; lawan dari utopia.

Sebenernya James Dashner bikin banyak buku, tapi gue akan kasih tau buku beserta film Maze Runner dan tahun rilisnya:
  1. The Maze Runner (2009) dibikin filmnya tahun 2014;
  2. Maze Runner: The Scorch Trials (2010) dibikin filmnya pada tahun 2015;
  3. Maze Runner: The Death Cure (2011) dibikinnya filmnya pada tahun 2018;
  4. Maze Runner: The Kill Order (2012);
  5. The Maze Runner Files (2013);
  6. Maze Runner: The Fever Code (2016).
Sumber: Wikipedia

Gue sih berharap novel keempat dan kelima juga dibikin film. Soalnya menurut gue ceritanya seru banget dan kita enggak perlu ribet bawa dan baca buku yang tebel2, meskipun buku keempat dan kelima ini merupakan sebuah prekuel.

Tapi gue rasa sepadan sih buat menyirami rasa haus akan pertanyaan2 seperti, "Gimana asalnya virus flare?" atau "Teresa itu sebenernya baik atau jahat"? dan "WCKD sebenernya baik atau jahat?".

Jadi di di film terakhir dari trilogi Maze Runner menceritakan tentang obat dari kematian (baca: flare). Dari judulnya gue udah tau, Paul! Film ini merupakan film sambungan dari film Maze Runner: The Scorch Trials dibagian terakhir sewaktu Teresa berkhianat dengan memberitahu dimana para imunne dan membawa Minho (dan Aris, tentunya).

Nah, di film ketiga ini, Thomas, Newt, Frypan, Brenda sama Jorge berusaha membebaskan Minho dan dibantu temen2nya Aris yang ditemui di pegunungan (markas Right Arm). Saat para imunne dibawa menggunakan kereta, mereka melancarkan aksinya. Jadi Brenda dan Jorge mengalihkan perhatian, sementara Thomas,  Newt dan temennya Aris naek ke atas kereta yang membawa immune yang ditangkap.

Udah itu aja, takut banyak spoiler. Menurut gue, film berdurasi 141 menit dan dengan rating 7/10 dari IMBd ini amat sangat worth it dibandingan film romansa picik2 1999. Terutama buat elu yang udah nonton The Maze Runner sama Maze Runner: Scorch Trials karena ini lanjutan dan akhir dari trilogi tersebut. Terserah kalian mau nonton dimana kek, Cinema 21, XXI, Premier, Cinemaxx. Itu bisa disesuaikan dengan budget masing2.

Jadi begini garis besar ceritanya. WCKD nyari serum buat virus flare, nah mereka mengumpulkan imunne (orang yang kebal/resisten terhadap virus flare)  buat diteliti. Baik sih, tapi, ya begitulah. Caranya salah, jadi di dalam darah dan otak para pemuda tangguh imunne ada sesuatu zat yang dapat memperlambat infeksi/penyebaran virus flare.

Nah, elu garis bawahi bahwa ada zat/senyawa di dalam darah imunne yang dapat memperlambat infeksi/penyebaran virus flare. Elu garis bawahi lagi kata "memperlambat". Dan Minho punya darah yang paling kuat untuk memperlambat infeksi virus.

Tapi yang dibutuhkan WCKD itu dalam jumlah yang banyak, soalnya mereka bikin serum itu dari 'cairan biru' + darah imunne. Tapi kalo darah kalo diambil terlalu banyak ya mati orangnya woy. Jadi pas di Glade (tempat terbuka) sama Maze (labirin), aktivitas otak immune dan orang biasa/non-imunne dipelajari.

Pertanyaan seperti, "Apa sih yang membuat kebal si imunne ini?" jadi zat/senyawa yang memperlambat virus flare keluar pas orang itu lagi terdesak. Nah dibuat labirin sama Griever yang sebenernya dirancang sama si anu dan kawan-kawan.

Di Maze Runner: The Scorch Trials cara tersebut sudah enggak efisien A.KA. lama. Kenapa lama? Karena penyebaran virus flare semakin cepat. nah, karena itulah WCKD menciptakan cara baru. Yaitu dengan menstimulasikan seolah-oleh imunne lagi terdesak dan nanti dipanen/harvest diambil darahnya. Untuk seorang hematophobia (baca: takut darah) seperti gue, ngeliatnya jadi ngeri2 sedap.



Dan di film Maze Runner: The Death Cure beberapa pertanyaan elu bakalan terjawab. Termasuk pertanyaan, "Kenapa Brenda masih idup sampe sekarang?". "Apakah WCKD atau lebih tepatnya Teresa berhasil menemukan serum yang menyembuhkan orang yang terkena virus flare?" Ya,  mereka menemukannya, yaitu pake darah si ... Pas gue tau ternyata darahnya si ... bisa menghentikan/mematikan virus flare, gue biasa aja sih. Akhirnya beberapa rasa penasaran gue terbayar ketika gue nonton film ini.

Idola kalian para cewek, mati sebagai seorang Crank. Bahkan ada cewek yang sampe nangis pas lagi nonton. Kenapa gue bisa tau? Karena dia disebelah gue. Dan sampe akhir film dia masih sesenggukan. Ya elah, gara2 salah satu tokoh mati aja sampe begitu, lebay bat! Dan orang kesayangan Thomas juga mati, lengkap dengan Last City (kota yang aman dan dikelilingi oleh tembok) juga dibumi hanguskan oleh Right Arm.

Pokoknya film ini tuh ada sedikit jumpscare-nya, apalagi elu nonton di bioskop dan menikmati filmnya. Ada perasaan greget, kagum, kesel, sedih. Paket komplit lah.

Terakhir, kalo kalian udah nonton Maze Runner: The Death Cure gue punya pertanyaan. WCKD itu baik atau buruk? Tulis jawaban beserta alasannya di kolom komentar.

Akhir kata, ada kutipan dari Bu Doktel nih:

"Thomas, you can save your friend or you can save us all."
-Dr.  Ava Paige

Comments

Popular posts from this blog

it's going on

Gue bingung antara mau ngelanjutin cerita kehidupan gue atau enggak. Soalnya gue udah tau lama tapi baru inget, kalo kita terlalu 'terbuka' di sosial media, bisa jadi informasi tersebut digunakan untuk hal2 yang kurang baik. Gue gatau ini bener atau cuma pikiran negatif gue doang. Tapi serius, gue bingung. Mungkin kalo gue ceritain masa2 SMP sama SMA gue gapapa kali ya? Soalnya itu udah terjadi ini. So, enjoy it ! Gambar hanya sebagai pemanis. Jadi pas abis UN selesai, gue gabut. Dirumah doang menunggu pengumuman hasil nilai UN. Mau sekolah, mager. Dirumah, juga gabut. Serba salah dah pokoknya. Mau makan, inget nilai UN, mau mandi inget nilai UN, dan mau2 yang lainnya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Dan diadakan acara perpisahan yang sederhana. Murid beserta wali murid duduk bersama, jadi SD gue enggak ada aula/tempat yang cukup besar. Jadi dua kelas itu dipisahkan oleh kaya semacam pintu lipet, terus pas rapat itu dibuka. Gue lupa rundown  acaran

Review Film Insidious: The Last Key

Halo, nama gue Ramadhan. Dan ini blog ke... Berapa ya? Gak taulah, pokoknya nanti gue kasih autobiografi singkat gue. Nah, disini gue akan me- review film karya sutradara Adam Robitel dkk. Yang udah gue tonton, jangan spoiler ! Bentar, gue kirim 'benang merah' filmnya. Parapsikolog Elise Rainer (Lin Shaye) yang sudah pensiun sejak peristiwa mengerikan di Insidious: Chapter 3 kini berurusan kembali dengan kegelapan dan iblis jahat. Ia bersama Specs (Leigh Whannell) dan Tucker (Angus Sampson) pulang kembali ke kampung halamannya untuk menyelidiki gangguan supranatural dirumah yang pernah ditempati Elise saat muda dulu. Pasti elu bertanya-tanya apa itu parapsikolog? Menurut KBBI parapsikolog adalah ahli kejiwaan yang menitikberatkan pada hal-hal yang tidak kasat mata. Ya apapun sebutannya, yang pasti kita tahu bahwa si Elise memiliki bakat luar biasa yang bisa 'pergi' ke dimensi lain (yang menakutkan) dan biasa disebut the further , berkomunikasi dengan hal

Esensi dari Sistem Zonasi

Balik lagi bersama gue. Setelah sekian lama vakum karena kesibukan kuliah, akhirnya gue bisa 'ngidupin' blog ini lagi, yeay. Sebenernya ini kaya semacam terapi aja sih karena liburan semester gue gabut (lagi). Biar kesannya agak produktif aja sih. Oke, without further ado ,  let's get started ! Oh iya, kali ini topiknya tentang pendidikan. Zonasi menjadi perbincangan hangat di sekitar kita selain meme tentang sidang sengketa hasil pilpres di MK dan juga tentang Diwan beli ikan cupang yang mengundang gelak tawa. Hal ini semakin dirasakan oleh siswa serta orang tua siswa yang ingin mendaftarkan anaknya ke SD, SMP dan SMA (favorit). Eh kalo SD diseleksinya itu berdasarkan umur dulu, abis itu baru jarak dari tempat tinggal ke sekolah (zonasi). Jadi kalo misalkan ada anak yang berumur 9 tahun dan jarak dari rumah ke sekolahnya adalah 1 km sedangkan ada anak berumur 6 tahun sedangkan jarak dari rumah ke sekolahnya adalah 500 m. Maka kemungkinan yang diprioritaska